AKU MASIH JUGA SEPERTI LAKI-LAKI PERTAMA ITU
sudah lahir dari perut bumi ini
matahari laki-laki dan bulan perempuan
hingga genaplah sepasang matahari dan
sepasang bulan saling bercumbuan
sepanjang hari dan malam; masih saja kudengar
batuk-batuk itu
makin pelahan
di ujung jalan; mendekatlah
dan angin akan menyapu wajahmu
dari dimensi-dimensi konyol itu
aku masih juga seperti laki-laki
yang kau buat pertama kali itu
tiba-tiba mengerti dan merasa harus pergi
dari impian-impian itu
tapi aku bukan laki-laki yang bodoh itu
biarlah wanita itu kutinggal saja di sana
akan kuseret tubuhmu
ke padang-padang ini dengan telanjang.
Sumowono, 29 Mei 1973
Pernah dimuat di Majalah Horison, Agustus 1975
Iklan
Tinggalkan Balasan